Sudah berjalan sekitar satu minggu, pemain Tim Nasional Indonesia U-22 Andik Vermansyah berada di ibukota Amerika Serikat, Washington DC untuk berlatih selama dua minggu bersama DC United, salah satu klub
Major League Soccer Amerika Serikat.
|
(Andik Vermansyah / DC United) |
Dalam menjalani latihan singkatnya bersama DC United tersebut, Andik telah ikut bermain satu kali dalam sebuah pertandingan
Reserve League antara DC United melawan Montreal Impact. Dalam pertandingan yang dimenangkan oleh Montreal Impact 2-0 itu, Andik dimasukan di babak kedua.
Dalam pertandingan pertamanya bersama DC United tersebut, Andik seperti biasa mempertunjukan beberapa gerakan - gerakan cepat dan kemampuan yang cukup mengesankan. Bahkan, ia nyaris memberikan assist untuk terciptanya gol bagi DC United dalam pertandingan tersebut, hanya sayang umpanya tidak dapat diselesaikan oleh pemain asal Brazil, Raphael Augusto.
Selain beberapa hal positif yang dipertunjukan oleh Andik, ada beberapa hal yang cukup patut dicatat oleh pemain berusia 20 tahun itu guna mencatatkan namanya untuk menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di Amerika Serikat.
Hal utama yang ditekankan adalah soal postur dan tinggi badan yang berimbas ke faktor lainya, dengan tinggi hanya 162 cm, akan cukup sulit bagi Andik Vermasnyah untuk menang dalam duel udara serta melindungi bola dengan tubuhnya yang mana ia akan dengan mudah kehilangan bola jika berhadapan dengan lawan yang lebih besar.
|
Connor Lade - Pemain Bertubuh Mungil Di MLS |
Akan tetapi jika Andik berkomitmen untuk berlatih keras meningkatkan kekuatan
upper-body serta massa otot tubuhnya. Bukan tidak mungkin ia akan sukses berkarir di MLS, hal tersebut telah dibuktikan oleh Connor Lade, pemain New York Red Bulls yang hanya bertinggi 168 cm akan tetapi selalu menjadi pilihan pertama di lini belakang klub MLS yang juga ditempati beberapa bintang dunia seperti Rafael Marquez, Thierry Henry, dan Tim Cahill itu.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah terkait transisi saat menyerang dan bertahan yang masih belum cukup bagus dipertunjukan pemain yang saat ini masih resmi dimiliki oleh Persebaya Surabaya itu. Kontribusinya baik untuk bertahan ataupun menyerang haruslah seimbang.
Kesimpulan dari beberapa hal diatas, untuk saat ini sepertinya cukup sulit bagi DC United untuk mengikat Andik Vermansyah dimana pelatih kepala DC United Ben Olsen saat ini memiliki prioritas untuk mendapatkan gelandang yang mampu bermain menyerang ataupun bertahan sama bagusnya.
Akan tetapi, baru - baru ini General Manager DC United Dave Kasper menyatakan bahwa Andik Vermansyah mampu menjadi lebih baik setiap harinya, ia memastikan bahwa DC United akan memberikan evaluasi kepada Andik setelah latihan selama dua minggu ini selesai.
Menarik ditunggu kelanjutan kisah Andik di Negeri Paman Sam, tapi apapun hasil akhirnya nanti, Andik telah memperoleh banyak pengalaman berharga yang sebelumnya belum pernah ia dapatkan di Indonesia.